widgeo.net

Sabtu, 26 April 2014

Tradisi Hanami Di Jepang (Menyambut Musim Semi)




dpn


Wisata Muslim Jepang – Sakura, inilah bunga khas yang menjadi ikon negeri matahari terbit, Jepang. Mekarnya bunga Sakura menjadi tanda hadirnya musim semi. Nah, sahabat wisata muslim Jepang, hadirnya musim semi merupakan kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat Jepang setelah menjalani kehidupan yang berat dalam musim dingin. Untuk itu, masyarakat Jepang punya cara tersendiri untuk merayakan datangnya musim semi, yaitu dengan mengadakan acara Hanami!
 Awal kisah perayaan Hanami
Hanami  berasal dari hana wo miru yang berarti melihat bunga atau ohanami. Inilah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Selain itu, hanami juga bisa diartikan sebagai piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura.

Nah, pada saat perayaan hanami, rombongan demi rombongan berpiknik menggelar tikar dan duduk-duduk di bawah pepohonan sakura untuk bergembira bersama, minum sake, makan makanan khas Jepang. Tak ubahnya seperti pesta kebun. Ada kelompok keluarga, kelompok perusahaan, organisasi, sekolah, dan sebagainya.

hanami

Berbicara tentang sejarah Hanami, kebiasaan perayaan ini dipengaruhi oleh tradisi raja-raja Cina yang gemar menanam  pohon plum di sekitar istana mereka. Di Jepang, para bangsawan pun mulai menikmati bunga Ume (plum). Pada abad ke-8 atau awal  periode Heian, obyek bunga yang dinikmati bergeser mulai bergeser, dari bunga plum ke bunga sakura. 
Dikisahkan pula bahwa RajaSaga di era Jepang dahulu gemar menyelenggarakan pesta hanami di taman Shinsenen di Kyoto. Para bangsawan pun menikmati hanami di berbagai istana mereka, dan para petanimasa itu melakukannya dengan mendaki gunung terdekat di awal musim semi untukmenikmati bunga sakura yang tumbuh disana sambil `tidak lupa membawa bekal untuk makan siang. Hingga kini hanami menjadi kebiasaan yang mengakar di seluruh masyarakat Jepang dan telah diterima sebagai salah satu kekhasan bangsanya.

Cara masyarakat Jepang ber-Hanami

Pada saat perayaan hanami, semua orang berkumpul di bawah rindangnya pohon sakura untuk makan dan minum bersama sambil bernyanyi dan menari sepanjang malam. Umumnya mereka membawa makanan yang dipersiapkan sendiri dari rumah (bento). Namun ada juga yang membeli dari penjual makanan di tempat acara hanami berlangsung.

Kamogawa_hanami

Oleh karena di kebun, para pengunjung banyak menggelar tikar di sepanjang jalan di bawah pohon sakura. Di sana mereka makan dan minum bersama. Tak jarang sampah yang dihasilkan sangat banyak dan menggunung.

Dalam perayaan hanami saat ini, terjadi sedikit pergeseran. Jika orang-orang tua menari-nari dengan gaya tradisionalnya, ada kalangan muda yang berjingkrak-jingkrak dengan musik kerasnya. Suasana pun menjadi hingar-bingar.

Satu hal lagi yang tak bisa dielakkan yaitu kebiasaan meminum sake, bahkan sampai mabuk. Jika sudah begini, tak jarang terjadi keirbutan karena mabuk dan salah pengertian. Nah, jika sahabat wisata muslim Jepang ingin menikmati hanami, bisa memilih tempat yang dirasa tepat dan nyaman dari gangguan-gangguan tersebut.

Hanami dan loyalitas tradisi
Perayaan Hanami berupa acara perayaan untuk melihat bunga sakura, bunga khas yang menjadi ikon negeri Matahari Terbit ini. Perayaan hanami merupakan satu dari beberapa perayaan tahunan di negara Jepang yang diselenggarakan pada musim semi, tepatnya pada bulan April.

Akashi+park

Adanya tradisi ini memang cukup menarik perhatian. Di negara maju seperti Jepang, terdapat perayaan untuk menyambut mekarnya bunga sakura. Memang, bisa jadi bukan bunga sakura itu sendiri yang menjadi poin penekanan perayaan ini, melainkan datangnya musim semi yang hangat dan bersahabat untuk melaksanakan segala aktivitas. Hanya saja, musim semi di Jepang memang identik dengan muncul dan mekarnya bunga sakura. Nah, suasana seperti ini yang kelihatannya tidak terlihat menonjol di daerah tropis Indonesia.

Perayaan semacam ini mungkin tidak bisa kita jumpai di negara-negara lain, yang menakjubkan adalah masyarakat Jepang tetap melestarikan budaya hanami, meskipun di era modern ini banyak pilihan tempat untuk bersantai bersama keluarga, misalnya dengan pergi ke tempat karaoke.

Pada saat-saat mekarnya bunga sakura, masyarakat Jepang tetap memilih berkumpul dan bersantai bersama keluarga di bawah pohon sakura sambil menikmati keindahan bunga sakura. Kemajuan teknologi tidak lantas menggeser tradisi sederhana ini. Mereka lebih memilih untuk berkumpul bersama bersama keluarga dan sahabat dibandingkan kongkow-kongkow di tempat karaoke.

Taman+Inogashira

Konon, bunga sakura hanya mekar selama tujuh sampai sepuluh hari. Singkatnya masa ini memang tidak dilewatkan begitu saja oleh masyarakat jepang.

Secara umum, bunga sakura akan mulai bermekaran secara bertahap. Mekarnya bunga dimulai dari daerah selatan yang berudara lebih hangat, yaitu di pulau Okinawa. Selanjutnya, mekarnya bunga sakura akan merambat ke bagian utara yang berakhir di Hokkaido. 
Lokasi perayaan Hanami
Oleh karena hanami hanya satu kali setahun diselenggarakan, rasanya memang sayang untuk dilewatkan. Lalu, tempat mana saja yang biasa digunakan untuk merayakan hanami?

Jawabnya adalah Osaka Castle. Osaka Castle terletak di kota Osaka. Tempat ini termasuk salah satu tempat favorit untuk ber-hanami. Puri ini dikelilingi taman yang penuh dengan pohon cherry, plum, dan sakura yang berbunga indah saat musim semi.

tidalbasin

Tak hanya di Osaka, tempat lain yang bisa digunakan untuk melihat bunga sakura beramai-ramai adalah sebagai berikut.

Tokyo: Taman Ueno (Taito-ku), Taman Inogashira (kota Musashino), Taman Koganei (kota Koganei), Taman Shinjuku-gyoen (Shinjuku-ku), Taman Sumida (Sumida-ku). 

Prefektur Gifu: Kamagatani (kota Ikeda), Taman Usuzumi/Neodani (kota Motosu), Pinggir Sungai Shinsakai (kota Kakamigahara).

Kamagatani+ikeda

Prefektur Hyogo: Taman Akashi (kota Akashi), Taman Shukugawa (Nishinomiya), Taman Istana Himeji (kota Himeji).

Prefektur Nara: Pegunungan Yoshino (kota Yoshino), Taman Kooriyamajoshi (Yamato Kooriyama), Taman Nara (kota Nara).
Prefektur Osaka: The Mint Bureau (Osaka), Taman Expo ’70 (kota Suita), Taman Istana Osaka (Osaka).
 

Jumat, 25 April 2014

Menikmati Karnaval Sepanjang Tahun di Belanda


Menikmati Karnaval Sepanjang Tahun di Belanda

Setelah mereka beristirahat sejenak di dekat hangatnya perapian sambil menunggu musim dingin berakhir dan salju mencair. Mereka pun bersiap-siap untuk menikmati serangkaian acara karnaval yang akan digelar (hampir) sepanjang tahun. rupanya pesta belum berakhir, justru kemeriahannya baru akan dimulai saat musim semi tiba…
Image
(sumber gambar : 2hillsinstockholm.blogspot.com )

Tidak seperti di Indonesia, yang karnaval hanya terlihat setahun sekali (yaitu saat perayaan 17 Agustusan) pada peringatan hari kemerdekaan saja, di Negeri van Oranje (baca : Belanda) ini kita dapat menikmati kemeriahan acara karnaval hampir sepanjang tahun.

Maastricht Carnival (sekitar pertengahan Februari, 40 hari sebelum Hari Raya Paskah).

Image
(sumber gambar : maastricht.miliweb.net )

inilah pesta karnaval yang sangat meriah di awal musim semi, sebelum hari Rabu Abu tiba dan bulan puasa datang, mereka memuaskan diri bersuka ria dan ikut berpartisipasi dengan memakai kostum yang unik dan meriah.

They drink, they dance, and enjoy their life

mereka semua tertawa dan tampak bahagia, mereka memang bangsa pecinta pesta. Jika Anda datang kesini, Anda akan merasakan semangat mereka yang luar biasa.


Selain acara karnaval, di musim semi Anda juga dapat menikmati indahnya bunga tulip beraneka warna yang sedang bermekaran di kebun bunga Keukenhof, Lisse.
Image
Keukenhof ini dibuka sekitar bulan maret-mei.
Image
Image

Jika Anda berkunjung ke Belanda pada akhir April, Anda akan melihat warna oranye melimpah ruah di seluruh penjuru negeri. Mereka semua beramai-ramai memperingati hari ulang tahun Ratu.

Image

(sumber gambar : http://www.nlplanet.com)
Koninginnedag (Queen’s Day) diperingati setiap tanggal 30 April. Semua orang berpakaian oranye, warna kebangsaan mereka. Selain oranye, warna lain yang terlihat adalah merah, putih dan biru (warna bendera Belanda). Pada acara ini seluruh kantor, sekolah, kampus, toko, dan restoran tutup. Semua orang turun ke jalan, atau beramai-ramai mendayung perahu menyusuri kanal. dan yang tidak kalah seru yaitu adanya “free market” atau pasar kaget yang bermunculan dimana-mana. Jadi tidak perlu khawatir jika Anda lapar lelah setelah jauh berjalan mengikuti rombongan karnaval dan tidak menemukan satupun restoran yang buka.Selain makanan dan minuman, aneka jenis barang juga dijual di free market ini. Dan siapa saja boleh berpartisipasi (ikut berjualan) asalkan masih kebagian tempat :)


Image

Rotterdam Carnival atau disebut juga Zomercarnaval karena diadakan pada musim panas, yaitu sekitar akhir Juli.

Image
(sumber gambar : shutterstock)

Sepertinya kemeriahan pesta dan karnaval di negeri kincir angin belum (dan mungkin tidak akan pernah) berakhir. Pada bulan Oktober, seperti negara-negara eropa lainnya, orang Belanda juga mengadakan acara Haloween dan Thanks Giving.Dan pada bulan November para Zwarte Pieten (asistennya Sinterklaas) sudah banyak berkeliaran di jalan-jalan, menyambut Hari Natal yang akan segera tiba.

Image
(sumber gambar :grundtvigmemorials.wordpress.com)

Demikian review singkat yang Saya buat tentang perayaan karnaval sepanjang tahun. Sungguh mereka benar-benar bangsa yang memelihara tradisi dan bangsa yang kreatif dan penikmat kehidupan. Karena setiap mengikuti karnaval, mereka membuat sendiri kostum atau barang-barang yang akan digunakan pada saat karnaval. Dan satuhal yang terpenting adalah semangat mereka yang tak pernah padam sepanjang tahun.  Mari kita belajar dari semangat dan kreatifitas para penduduk di negeri tanah rendah (Netherland).

Senin, 06 Januari 2014

Karena Kau Ada Untukku [AKB48 - Anata Ga Ite Kureta Kara, Indonesia Translation]


PV-nya itu lo, menyentuh banget! >_< Berbentuk dokumentasi video sejarah perjalanan AKB48 dari saat mereka masih awal-awal dibentuk hingga bisa sukses. Bagi penggemar setia AKB pasti sudah tau bagaimana perjuangan awal AKB di masa-masa awal terbentuknya. Berat, kan. Latihan keras setiap hari itu jelas. Yang bikin miris itu bagiku saat mereka membagikan selebaran di pinggir jalan, banyak selebaran yang dibuang begitu saja oleh orang yang menerimanya. Atau juga jumlah penonton mereka di teater yang begitu sedikit, hingga lebih banyak jumlah member AKB yang perform dibanding jumlah penontonnya. Kalo mentalnya mental orang indo, mungkin udah banyak yang menyerah dan grup itu mungkin udah disbanded. Tapi karena AKB percaya pada mimpi mereka, terus berusaha, berusaha, akhirnya mereka bisa berhasil meraih sukses. Dari perjalanan karir mereka juga bisa dilihat bahwa kesuksesan mereka tidak diraih secara instan, penuh perjuangan. Dan semuanya tak akan ada artinya tanpa dukungan orang-orang yang mereka sayangi.
Saat pertama kali mendengar lagu ini, ku pikir ini lagu yang mereka persembahkan untuk para fans mereka. Setelah menerjemahkannya.. Hmm, tak peduli bagaimana maknanya, aku masih tetap berpikir ini lagu yang mereka persembahkan untuk fans mereka. Hehe.. terutama fans yang berasal dari tempat kampung halaman dimana grup ini dibentuk, Akihabara. Karena pasti mereka lah penonton pertama yang melihat pertunjukkan mereka di gedung teater mereka yang sederhana. Salut, suka, :D aku juga mau minta maaf jika ada kesalahan dalam menerjemahkan lagu ini. :)

ANATA GA ITE KURETA KARA (KARENA KAU ADA UNTUKKU)
AKB48
Ano hi no uta ga nagare. (Lagu dari hari itu terus mengalun)
Tokei ga makimodosarete. (Jam kembali berputar)
Namida ga tomaranaku nata. (Dan aku tak bisa berhenti menangis)
Kioku no takaramono. (Harta karun dari kenangan itu)
Nanimo wakaranai mama. (Ketika aku masih tidak mengerti apa-apa)
Yume wo miteta watashi ni. (Aku melihat mimpi)
Te wo sashinobete kureta.( Kau mengulurkan tanganmu dan berkata)
 “Ichiban daiji na koto wa mae wo muiteru koto da”. (“Hal yang paling penting adalah tetap menatap ke depan.”)
Unazuite genki gad eta. (Aku mengangguk dan merasa lebih baik)
Anata ga ite kureta kara (Karena kau ada untukku)
Dokomademo aruketan da (Aku bisa pergi kemanapun)
Tsurai toki wa furikaette (Disaat-saat sulit aku menoleh kebelakang)
Sono sugata wo tashikameta (Untuk memastikan kau masih ada)
Anata ga ite kureta kara (Karena kau ada untukku)
Akiramezu yatte korareta (Aku bisa melakukan semuanya tanpa menyerah)
Watashi ni totte. Anata wa zutto (Bagiku, kau akan selalu ada)
Soko de yasashiku mimamoru (Mengawasiku dari tempat itu)
Hometown (kampung halaman)
Ninen no toki ga nagare (Dua tahun berlalu)
Shibaraku aenakatta ne (Dan aku tidak bisa melihatmu untuk sementara waktu)
Sore demo wasurete nakatta (Tapi aku tak akan pernah lupa)
Kokoro no ano hinata (Sinar mentari dihatiku itu)
Fuii no sayonara data. (Itu perpisahan yang tiba-tiba)
Dare no sei demo nakute. (Bukan kesalahan siapa-siapa)
Tada chigau michi wo yuku (Kita hanya berpisah, kau tersenyum dan berkata)
 “Yume wa nigetari shinai akiramenakareba...” (Mimpimu tak akan pernah menghilang selama kau tidak menyerah)
Hohoende itte kureta
Anata ni ouen sarete. (Dengan dukunganmu)
Kono michi wo shinjite kita (Aku bisa percaya pada jalan ini)
Itsuka kitto saikai shite (Suatu hari nanti aku pasti bertemu denganmu lagi)
Ganbari wo homeraretai (Jadi kau bisa memujiku atas usaha kerasku)
Anata ni ouen sarete (Dengan dukunganmu)
Massugu ni mayou koto naku.... (Aku bisa bergerak lurus ke depan tanpa ragu)
Anata no mune de (Aku ingin)
Nakitakatta yo (Menangis dalam rangkulanmu)
Ai wa tookute chikakute (Cintamu begitu jauh namun begitu dekat)
Hometown (Kampung halaman)
Otona ni nareta deshou ka? (Apakah aku telah tumbuh dewasa ?)
Ano koro no watashi yori mo.... (Dibanding diriku yang dulu)
Osanasugite nanimo miezu (Dihari-hari ketika aku begitu kekanak-kanakan)
Wagamama wo itteta hibi (Aku tak bisa melihat apa-apa dan hanya mengatakan hal-hal egois)
Otona ni nareta deshou ka? (Apakah aku telah tumbuh dewasa ?)
Ikutsumo no namida nagashite (Setelah air mata yang aku tangiskan)
Youyaku koko e (Aku akhirnya bisa)
Kaette kita yo (Kembali pulang kesini)
Ah ookina sasae wa (Kau sungguh dukungan besar bagiku)
Hometown (Kampung halaman)
Anata ga ite kureta kara (Karena kau ada untukku)
Dokomademo aruketan da (Aku bisa pergi kemanapun)
Tsurai toki wa furikaette (Disaat-saat sulit aku menoleh kebelakang)
Sono sugata wo tashikameta (Untuk memastikan kau masih ada)
Anata ga ite kureta kara (Karena kau ada untukku)
Akiramezu yatte korareta (Aku bisa melakukan semuanya tanpa menyerah)
Watashi ni totte Anata wa zutto (Bagiku, kau akan selalu ada)
Soko de yasashiku mimamoru (Mengawasiku dari tempat itu)
Hometown (Kampung halaman)
Ah ookina sasae wa (Kau sungguh dukungan besar bagiku)
Hometown (Kampung halaman)